Powered By Blogger

East Java Time

Rabu, 29 Oktober 2014

Teks Anekdot

Tugas bahasa Indonesia




Kelompok 04
Kelas X-SOS 3

Anggota:
·     Badi’ Fadila Nur Agya
·     Sindi Lestari Nir Alviani




Struktur Teks Anekdot
  1. Abstak, berupa isyarat akan apa yang akan diceritakan berupa kejadian yang tidak lumrah, tidak biasa, aneh, atau berupa rangkuman atas apa yang akan diceritakan atau dipaparkan teks, sifatnya opsional
  2. Orientasi, pendahuluan atau pembuka berupa pengenalan tokoh, waktu, dan tempat.
  3. Evens, rangkaian kejadian/peristiwa
  4. Krisis, pemunculan masalah
  5. Reaksi, tindakan atau langkah yang diambil untuk merespon masalah.
  6. Coda, perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita, sifatnyaopsional.
  7. Reorientasi, penutup-ungkapan-ungkapan yang menunjukkan cerita sudah berakhir.
KaidahTeksAnekdot
  1. Menggunakan waktu lampau, seperti :Saya menemukannya semalam.
  2. Menggunakan pertanyaan rotoris, seperti :Apakah kamu tahu?
  3. Menggunakan kata sambung (konjungsi) waktu, seperti :kemudian, setelah itu, dll.
  4. Menggunakan kata kerja, seperti: pergi, tulis, dll.
  5. Menggunakan kalimat perintah
  6. Menggunakan kalimat seru.

Nasrudin Ditangkap Waktu Perang

Ketika perang Salib, Nasrudin tertangkap dan dikenai kerjapaksa di sebuah parit dekat benteng Aleppo. Kerjapaksaitu, begitu melelahkan sehingga sang Mullah sering kali berkeluh kesah. Suatu hari, seorang pedagang yang mengenalnya lewat di jalan tempatnya bekerja, dan kemudian menebus sang Mullah dengan tiga puluh uang keping perak. Nasrudin dibawa pulang oleh sang pedagang, dan diperlakukan dengan baik sekali. Sang pedagang,  juga memberikan anak perempuannya kepada sang Mullah untuk diperistri.
Sekarang, hidup Nasrudin sudah lebih baik. Tapi tampaknya anak perempuan sang pedagang muiai suka marah-marah. “Engkau adalah laki-laki,” kata wanita itu suatu hari, “yang dibeli ayahku dengan harga tiga puluh keping perak. Ayahku kemudian memberikan engkau kepadaku.”
“Ya,” kata Nasrudin, “Ayahmu membayar tebusan sebanyak tiga puluh keping perak, lalu engkau tidak memperoleh apa-apa dari aku, dan aku sendiri sebenarnya juga sudah kehilangan otot-otot yang sudah kudapat sewaktu aku menggali parit-parit.”











Belajar Kebijaksanaan

Seorang darwis ingin belajar tentang kebijaksanaan hidup dari Nasrudin. Nasrudin bersedia, dengan catatan bahwa kebijaksanaanhanya bisa dipelajari dengan praktek. Darwis itu pun bersedia menemani Nasrudin dan melihat perilakunya.

Malam itu Nasrudin menggosok kayu membuat api. Api kecil itu ditiup-tiupnya. "Mengapa api itu kau tiup?" tanya sang darwis.

"Agar lebih panas dan lebih besar apinya," jawab Nasrudin.

Setelah api besar, Nasrudin memasak sop. Sop menjadi panas. Nasrudin menuangkannya kedalam dua mangkok. Ia mengambil mangkoknya, kemudian meniup-niupsopnya.

"Mengapa sop itukau tiup?" tanya sang darwis.

"Agar lebih dingin dan enak dimakan," jawabNasrudin.

"Ah, aku rasa aku tidak jadi belajar darimu," ketus si darwis, "Engkau tidak bisa konsisten dengan pengetahuanmu."

Ah,  konsistensi.

·         Siapakah nama asli tokoh nasrudin?
Nasrudin Hoja / Nasir Ud-Din  Mahmud Al- Hoyi

·         Di manakah dan zaman kapankah nasrudin hoja dilahirkan?
Desa Hortu Di Sivihisar, Provinsi Ekisenir (Turki) Pada Abad Ke -13, Zaman Dinasti Seljuk

·         Apakah hingga saat ini nasrudin masih hidup?
Beliu sudah wafat di usia ke 80 dan dimakamkan di aksenir, konya.

·         Apakah agama nasrudin?
Agama Islam

·         Nasrudin di sebut sufi, apakah yang di maksud sufi tersebut?
Ahli tasawuf